“Rahasia di Balik Kain Sakti! Selendang Tari Remo yang Menyihir Penonton dengan Gerak dan Maknanya!”

by - 06 Oktober

1. Pesona Selendang: Properti Utama yang Tak Terpisahkan dari Tari Remo

ideproperti.web.id - Tari Remo, tarian tradisional khas Jawa Timur, dikenal sebagai simbol keanggunan, keberanian, dan semangat juang. Salah satu elemen penting yang membuat tarian ini begitu memukau adalah selendang—sepotong kain panjang yang tak hanya berfungsi sebagai pelengkap busana, tetapi juga sebagai alat ekspresi dan simbol makna mendalam dalam setiap gerakannya.

Selendang dalam Tari Remo bukanlah kain biasa. Warna, motif, dan cara penggunaannya memiliki filosofi tersendiri yang menggambarkan karakter penari, baik laki-laki maupun perempuan. Properti ini menjadi media untuk menonjolkan keindahan gerakan tangan dan tubuh penari sekaligus memperkuat pesan yang ingin disampaikan lewat setiap tarikan dan ayunan tubuh.


2. Makna Simbolis Selendang dalam Tari Remo

Dalam budaya Jawa Timur, selendang sering dianggap sebagai lambang keanggunan dan kekuatan jiwa. Saat digunakan dalam Tari Remo, selendang menjadi representasi dari keseimbangan antara kelembutan dan ketegasan seorang penari. Gerakan mengibaskan atau memutar selendang menggambarkan semangat juang, kegigihan, dan keberanian menghadapi tantangan hidup.

Selain itu, warna selendang juga membawa makna filosofis. Misalnya, merah melambangkan keberanian, kuning keemasan mencerminkan kemuliaan, dan hijau menunjukkan ketenangan serta harapan. Maka tak heran, pemilihan warna selendang tidak bisa sembarangan karena menjadi bagian dari identitas tarian itu sendiri.


3. Fungsi Selendang dalam Gerakan Tari Remo

Selendang dalam Tari Remo memiliki fungsi yang sangat vital dalam memperindah gerakan dan menambah dinamika visual. Beberapa gerakan khas seperti “ngibing”, “ngelampah”, atau “nyelendang” menjadikan kain ini tampak hidup seolah menari bersama penarinya.

Gerakan memutar selendang di udara menimbulkan efek visual yang memukau, menggambarkan semangat yang membara. Sementara ketika selendang diletakkan di pundak atau diputar di tangan, hal itu menggambarkan kelembutan dan kontrol diri. Jadi, selendang tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga menjadi perpanjangan ekspresi emosional sang penari.


4. Jenis dan Bahan Selendang Tari Remo

Biasanya, selendang Tari Remo terbuat dari bahan sutra atau kain lembut lainnya yang mudah berayun dan tidak kaku. Panjangnya berkisar antara 1,5 hingga 2 meter, dengan lebar sekitar 30–40 cm. Motifnya sering kali tradisional, seperti batik dengan pola khas Jawa Timur, namun tetap menyesuaikan dengan karakter tarian yang energik dan elegan.

Pemilihan bahan dan warna selendang juga disesuaikan dengan tema pertunjukan. Untuk pertunjukan resmi kerajaan, digunakan warna emas atau merah tua, sedangkan untuk acara rakyat biasanya memakai warna yang lebih cerah dan mencolok.


5. Kesimpulan: Selendang, Jiwa dari Tari Remo

Selendang bukan sekadar properti tambahan dalam Tari Remo, melainkan jiwa yang menghidupkan tarian. Melalui kain sederhana ini, penari dapat mengekspresikan seluruh emosi—dari kelembutan hingga keberanian. Gerakannya yang gemulai namun tegas menciptakan pesona yang sulit dilupakan oleh siapa pun yang menyaksikannya.

Jadi, ketika Anda menonton Tari Remo, perhatikanlah bagaimana selendang itu berayun di udara. Di balik tiap kibasan, tersimpan kisah perjuangan, keindahan, dan kebanggaan budaya Jawa Timur yang abadi sepanjang masa.

You May Also Like

0 $type={blogger}